Seperti
keberhasilan setan menggoda Adam dan Hawa berbuat dosa, ia masih menggoda kita
sampai hari ini. Tipuannnya tidak berubah. Setan masih menyesatkan kepada kita.
Anda tidak dapat mempercayai Allah. Dia tidak memperhatikan kebahagiaan anda.
Tak ada bahaya melanggar hukum-hukum Nya. Dia tahu bahwa anda dapat
menyamai-Nya. Anda tahu yang terbaik bagi anda.
Tipuan
setan bahwa Allah tidak benar-benar dapat dipercaya dapat dihadapi hanya dengan
injil dan doktrin-doktrin inkarnasi. Manusia tidak dapat menjawab tipuan iblis
dengan pertimbangan atas sifat atau pengalaman manusia. Hal ini dapat
menimbulkan jawaban campuran, kadang-kadang dapat memberikan kesan bahwa Allah
itu baik, tetapi pada saat yang lain justru sebaliknya. Dunia secara alamiah
memang menawarkan kengerian dan penderitaan yang luar biasa. Bencana seperti
badai, banjir dan gempa bumi menelan korban ribuan nyawa dan sejumlah besar
penyakit yang mengerikan menyebarkan kematian dan keputusasaan.
Manusia secara
alamiah dengan mudah diyakinkan bahwa bukti-bukti yang ada tentang kasih,
kebaikan dan kemurahan Allah hanyalah banyolan keji di dunia yang nyata ini,
dunia yang dipimpin oleh hukum taring dan cakar. Masing-masing
kita telah mengalami kenyataan kejam dari dunia yang bobrok ini. Penyakit dan
kecelakaan secara tidak kita harapkan melumpuhkan dan membunuh anggota keluarga
dan teman-teman kita. Banyak dari kita telah dikecewakan dan ditipu oleh
pengkhianatan orang-orang yang kita percaya.
Untuk menguatkan kita melawan rasa
sakit, kekecewaan dan pengkhianatan lainnya, kita menjadi seperti aktor dalam
suatu melodrama kuno. Kita menyembunyikan wajah yang sebenarnya dibalik
topeng-topeng, didorong oleh rasa takut untuk memainkan sebuah peran, daripada
mengijinkan orang lain melihat kita apa adanya.
Allah
memahami pengaruh dari rasa takut dalam pikiran-pikiran kotor kita. Dia tahu
kita tidak mampu menahan dari serangan setan, pengalaman hidup kita didunia
yang bobrok menyebabkan kita memiliki sekian banyak keraguan tentang kebaikan
dan kasih-Nya. Hanya tindakan puncak karunia yang dapat mengalahkan kesan
mendalam yang dibuat oleh iblis dan tipuan setan. Inilah salah satu sebab Allah
menjadi manusia.
Dengan
memasuki dimensi waktu dan ruang manusia, Allah menizinkan kita melihat
kenyataan yang jauh berada diatas dunia yang bobrok ini. Dalam pribadi Yesus
Kristus, cahaya kudus kasih Allah bersinar dengan benderang ditengah-tengah
dunia yang gelap, menghalau kuasa setan untuk menipu kita ( Yohanes I : 9-10 ;
Ibrani2 : 14-15 ).
Allah
tahu penderitaan ciptaan-Nya dibumi ini. Dia telah merangkul kita dalam
kelemahan dan keberdosaan kita. Dia sendiri ikut merasakan ketakutan, kegilaan
dan kematian. Rasul Paulus menulis :
Akan
tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati
untuk kita, ketika kita masih berdosa. ( Roma 5 : 8 )
Jika
kita percaya perkataan Allah dalam Firman-Nya tentang Kristus, kita akan
dibebaskan dari rasa takut bahwa Dia dalam kekudusan-Nya akan mengutuk kita.
Daripada mencoba melarikan diri dari-Nya dengan menyibukkan diri pada
filosofi-filosofi yang menyangkal keberadaan-Nya, lebih baik kita
mendekati-Nya. Kita dapat mengakui dosa kita dan tetap yakin dan percaya akan
anugerah pengampunan-Nya.
Tuhan
Yesus Memberkati
Bacaan Alkitab
: Yohanes I : 9-10
Ibrani 2 :
14-15
Roma 5 : 8
Sumber :
Seri Mutiara
Intan – Yayasan Gloria – 1998
Yogyakarta –
West Java
Indonesia
No comments:
Post a Comment