Translate This Blog Into Your Own Language

Google Search

Tuesday, December 11, 2018

Selamat Datang Kritik


Peneliti karakter Dr. Robert Good adalah sosok pekerja keras yang secara cerdas dapat memunculkan ide-ide baru. Menurut artikel beliau, ia memiliki kemampuan untuk menggunakan semua informasi yang pernah ia peroleh.

Meskipun demikian pernyataan beliau sangat mengesankan bahwa ia bersedia mengakui kesalahan yang terjadi dalam berbagai teorinya dan meninggalkannya lebih cepat dari siapa pun dalam penelitian medis. Salah seorang rekannya berkata “Dr. Good tidak pernah “menikahi” hipotesa-hipotesanya, jadi ia juga tidak merasakan sakitnya “perceraian” apabila salah satu hipotesanya memang terbukti salah. 

Amsal 9 sangat menghargai kesediaan untuk berani menghadapi kesalahan dan mengakuinya. Renungan kali ini menggambarkan “orang bijak” sebagai orang yang mau belajar dari kesalahannya. Apabila ia ditantang, ia menahan diri untuk tidak meninggikan punggungnya seperti layaknya kucing jantan yang terancam. Sebaliknya, ia menerima setiap nasehat dengan baik dan bahkan itu menjadi sarana penting baginya untuk menambah pengetahuan ( Amsal 9 : 9 ). Di pihak lain, apabila seorang “pencemooh” dikecam, ia menanggaoinya dengan kemarahan dan kebencian ( Amsal 9 : 8 ). Karena rasa egonya terlalu besar, ia tidak mau mendengar apabila kesalahannya dikemukakan.

Kita perlu mengikuti jalan yang penuh hikmat dengan memperhatikan kata-kata yang menegur kita. Untuk sungguh-sungguh menjadi bijak, kita harus ingat bahwa adakalanya kita juga dapat melakukan hal yang bodoh. Ingatlah bahwa orang yang tidak mau mendengarkan kritik tidak akan pernah belajar darinya.

Tuhan Yesus Memberkati

Bacaan Alkitab :
Amsal 9 : 8
Amsal 9 : 9


Sumber :
Buku Renungan Harian edisi Bulan Mei 2106

Tuesday, October 23, 2018

Sobat Yang Baik



Jemaat menyimak dengan sungguh-sungguh pada saat seorang pendeta memulai doanya dengan kalimat : “Bapa kami yang di surga....” Tiba-tiba saja,kalimat sang pendeta seperti disahut olehsuara yang berkata, “Hallo, sobat baik!”

Para jemaat mulai tertawa ketika mereka mulai menyadari bahwa suara itu ternyata berasal dari sebuah alat komunikasi yang menangkap kata-kata seorang sopir truk yang sedang berbicara di radio panggilnya. Tidak banyak yang dapat dicapai pada kebaktian hari itum sebab jemaat terus tertawa geli mengingat suara yang membuat mereka berpikit bahwa Tuhan sedang menjawab doa sang pendeta dengan menyebutnya “sobat baik”.

Musa mengerti dengan baik bagaimana rasanya ketika menjadi seorang sahabat dari Tuhan, yaitu menjalin relasi yang melebihi hubungan pertemanan biasa. Tuhan kerap berbicara kepada Musa “dengan berhadapan muka seperti seorang manusia berbicara kepada temannya” ( Keluaran 33 : 11 ). Abraham, bapa bangsa bangsa juga disebut sebagai sahabat dari Tuhan ( 2 Tawarikh 20 : 7 ).

Namun, apakah anda dan saya dapat menjadi sahabat Tuhan? Dalam bacaaan alkitab kali ini, Yesus adalah terladan yang tertinggi dalam menjalin persahabatan yang penuh kasih, Yesus menyebut murid-murid-Nya sebagai sahabat ( Yohanes 15 : 13- 15 ). Dia berkata dengan sungguh-sungguh “Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu melakukan apa yang Kuperintahkan kepadamu” ( Yohanes 15 : 14 ).

Dan apakah perintah-Nya bagi kita? Yaitu agar kita mengasihi-Nya dengan segenap hati dan mengasihi sesama seperti kita mengasihi diri kita sendiri ( Markus 12 : 30 – 31 ). Begitulah cara kita untuk dapat menjadi sahabat dari Tuhan. Ingatlah bahwa sahabat terbaik di dunia hanyakah seperti bayang-bayang apabila dibandingkan dengan persahabatan dengan Yesus.

Tuhan Yesus Memberkati

Bacaan Alkitab :
Yohanes 15 : 9 -14
Keluaran 33 : 11
2 Tawarikh 20 : 7
Markus 12 : 30 – 31

Sumber :
Buku Renungan Harian edisi bulan Mei 2016



loading...



Saturday, September 29, 2018

Keagungan Kesalehan





Dalam pandangan sebagian besar orang Esau, saudara Yakob adalah orang yang lebih hebat diantara kedua saudara kembar tersebut. Selama bertahun-tahun ia telah mengumpulkan kekayaan dan kekuasaan yang luar biasa. Ia adalah penguasa di tanah Edon dan dapat bertemu dengan Firaun dengan mudah. Namun Esau, dengan segala kekuasaan duniawinya, tidak dapat mendekati Firaun. Hanya Yakub yang dapat melakukannya ( Kejadian 47 : 10 ).

Kekuatan rohani jauh lebih besar jika dibandingkan dengan kekuatan jasmani. Tuhan dapat mengaruniakan kepada seorang insan sederhana sebuah kekuatan moral yang dshsyat. Di dalam kesucian sendiri terdapat kuasa yang sanggup mengatasi segala kuasa lainnya.

Kata Yunani untuk kuasa atau otoritas ( exousia ) berawalan ex, yang berarti “keluar dari” atau “dari”. Hal ini menyatakan bahwa kemampuan untuk mempengaruhi orang lain keluar dari dalam diri kita. Kemampuan itu berakar dalam siapa diri kita. “Apakah anda ingin menjadi pribadi yang agung? ”tanya Agustinus. “Jika ya, maka mulailah menjadi pribadi yang agung.“ Keagungan berasal dari kesucian, tidak lebih.

Ada seseorang yang dapat memasuki ruang-ruang penting di Washington DC dan bertemu dangan orang-orang yang paling berkuasa di dunia. Ia hanya berbicara sepatah dua patah kata dan kemudian pergi, tetapi ia meninggalkan pengaruh Kristus yang berkesan dan mendalam di hati mereka. Ia mempunyai aura agung yang meliputi semua orang yang hidupnya mencerminkan sifat Yesus. Inilah yang dinamakan dengan keagungan dari kesalehan. Ingatlah bahwa meskipun sebuah contoh yang kecil sekalipun dapat memberi pengaruh yang besar bagi Kristus.

Tuhan Yesus Memberkati

Bacaan Alkitab :
Kejadian 47 : 7 – 12


Sumber :
Buku Renungan Harian Edisi Bulan Mei 2016

loading...




Friday, September 21, 2018

Perkataan Raja itu Berkuasa





Oleh : Penatua. Leonardo Mangunsong

Sewaktu Yesus dan murid-murid akan menyeberang melewati danau Galilea dengan menggunakan perahu, sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu diterpa gelombang. Tetapi saat itu Yesus sedang tidur. Ketika murid-murid-Nya membangunkan Yesus yang sedang tidur dalam perahu, kemudian Yesus menghardik angin tersebut. Maka seketika itu juga danau menjadi tenang kembali. ( Matius 8 : 20 )

Yesus membuktikan bahwa dia adalah penguasa atas langit dan bumi serta segala kejadian alam, dan kuasa tersebut dinyatakan lewat perkataan-Nya. Perkataan Yesus sangat berkuasa atas segala sesuatu. Hal yang sama juga terjadi ketika Yesus berkata kepada Lazarus yang sudah dikuburkan dan Lazarus dibangkitkan karena perkataan Yesus. ( Yohanes 11: 43 – 44 )

Perkataan Yesus sebagai Raja penuh kuasa, dan apa yang dia katakan pasti terjadi. Ketika kita percaya dan menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi kita melalui kelahiran kembali, kita dijadikan sebagai anak Tuhan, anak Raja dan sama seperti Yesus yang memiliki perkataan yang berkuasa kita pu memiliki perkataan yang penuh kuasa, karena kita adalah anak Raja.

Agar kita dapat hidup dengan perkataan yang penuh kuasa seperti kehidupan Yesus, maka kita harus hidup dengan cara :
1.    Kita harus dapat menjaga perkataan kita agar perkataan kita tetap dipakai untuk membangun. ( Efesus 4 : 29 )
2.     Kita harus dapat menjaga perkataan kita agar memegahkan perkara-perkara besar, bukan memadamkannnya. ( Yakobus 3 : 5 – 6 )
3.      Kita harus dapat menjaga lidah kita dari ucapan-ucapan yang menipu. ( 1 Petrus  3 : 10 )
4.     Kita harus dapat menjaga lidah kita supaya selalu membawa kehidupan.                    ( Amsal 21 : 23 )
5.    Kita harus menggunakan lidah kita untuk memuji dan menyembah Tuhan serta meninggikan nama Tuhan. ( Mazmur 119 : 172 )
Allah sangat menghargai perkataan kita, apa yang kita ungkapkan sangat didengar oleh Tuhan. Itulah sebabnya Tuhan berurusan dengan lidah dan bibir kita. Ketika seseorang dibaptis oleh Roh Kudus, maka mereka memiliki bahasa-bahasa baru di dalam mulut mereka, yaitu bahasa roh. Dari mulut kita juga akan keluar nubuatan-nubuatan, perkataan-perkataan iman, dan juga kuasa.

Agar perkataan kita terus menghasilkan mukjizat dan kuasa, maka kita harus senantiasa berbahasa lidah, sehingga selalu keluar nubuatan-nubuatan dan kata-kata iman dari mulut kita. Di manapun kita berada, dan apapun keadaan dan kodisi rohani kita, ketika kita berbahasa lidah, maka Tuhan menumbuhkan perkataan-Nya dalam mulut kita dan ketika kita ucapkan, akan terjadi seperti yang Tuhan maksudkan : ada kesembuhan, ada pemulihan, ada kebangunan, dan ada terobosan ketika perkataan kita dinyatakan. Bahkan kita dapat bernubuat bagi negeri kita, sehingga negeri kita dipulihkan dari segala persoalan yang sedang dihadapi.

Tuhan Yesus Memberkati

Bacaan Alkitab
Matius 8 : 20                           1 Petrus  3 : 10
Yohanes 11: 43 – 44               Amsal 21 : 23
Efesus 4 : 29                            Mazmur 119 : 172                  
Yakobus 3 : 5 – 6


loading...