Translate This Blog Into Your Own Language

Google Search

Tuesday, October 23, 2018

Sobat Yang Baik



Jemaat menyimak dengan sungguh-sungguh pada saat seorang pendeta memulai doanya dengan kalimat : “Bapa kami yang di surga....” Tiba-tiba saja,kalimat sang pendeta seperti disahut olehsuara yang berkata, “Hallo, sobat baik!”

Para jemaat mulai tertawa ketika mereka mulai menyadari bahwa suara itu ternyata berasal dari sebuah alat komunikasi yang menangkap kata-kata seorang sopir truk yang sedang berbicara di radio panggilnya. Tidak banyak yang dapat dicapai pada kebaktian hari itum sebab jemaat terus tertawa geli mengingat suara yang membuat mereka berpikit bahwa Tuhan sedang menjawab doa sang pendeta dengan menyebutnya “sobat baik”.

Musa mengerti dengan baik bagaimana rasanya ketika menjadi seorang sahabat dari Tuhan, yaitu menjalin relasi yang melebihi hubungan pertemanan biasa. Tuhan kerap berbicara kepada Musa “dengan berhadapan muka seperti seorang manusia berbicara kepada temannya” ( Keluaran 33 : 11 ). Abraham, bapa bangsa bangsa juga disebut sebagai sahabat dari Tuhan ( 2 Tawarikh 20 : 7 ).

Namun, apakah anda dan saya dapat menjadi sahabat Tuhan? Dalam bacaaan alkitab kali ini, Yesus adalah terladan yang tertinggi dalam menjalin persahabatan yang penuh kasih, Yesus menyebut murid-murid-Nya sebagai sahabat ( Yohanes 15 : 13- 15 ). Dia berkata dengan sungguh-sungguh “Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu melakukan apa yang Kuperintahkan kepadamu” ( Yohanes 15 : 14 ).

Dan apakah perintah-Nya bagi kita? Yaitu agar kita mengasihi-Nya dengan segenap hati dan mengasihi sesama seperti kita mengasihi diri kita sendiri ( Markus 12 : 30 – 31 ). Begitulah cara kita untuk dapat menjadi sahabat dari Tuhan. Ingatlah bahwa sahabat terbaik di dunia hanyakah seperti bayang-bayang apabila dibandingkan dengan persahabatan dengan Yesus.

Tuhan Yesus Memberkati

Bacaan Alkitab :
Yohanes 15 : 9 -14
Keluaran 33 : 11
2 Tawarikh 20 : 7
Markus 12 : 30 – 31

Sumber :
Buku Renungan Harian edisi bulan Mei 2016



loading...