Iblis mengepalai sebuah
kerajaan yang besar.Perjanjian baru menunjuknya sebagai “Ilah zaman ini” ( II
Korintus 4 : 4 ), “penguasa kerajaan angkasa” ( Efesus 2 : 2 ) dan “penguasa
dunia ini” (Yohanes 12 : 31 ). Yesus menyamankan setan dengan Beelzebul,
penghulu setan (Lukas 11 : 14-23 ). Sebagai tambahan, manusia sebagai
pengikutnya disebut “anak-anak si jahat” (Matius 13 : 38 ), “pelayan-pelayan
iblis” (II Korintus 11 : 15 ), “jemaah iblis” (Wahyu 2 : 9 ), dan “anak-anak
iblis” (I Yohanes 3 : 10 ). Setan menjalankan kekuasannya di Persia lewat yang
disebut “pemimpin kerajaan Persia” (Daniel 10 : 12-13 ).
Yudas menggambarkannya
sebagai sesuatu yang kekuatan dan otoritasnya luar biasa sehingga penghulu
malaikat “tidak berani menghakimi iblis itu dengan kata-kata hujatan.” Dalam
Efesus 6 : 12 ia digambarkan sebagai penghulu tantara roh-roh jahat yang
terorganisasi dengan baik.
Meskipun demikian,
iblis tidaklah mahahadir, mahakuasa, atau mahatahu seperti Allah. Ia terbatas sebagai
makhluk ciptaan. Untuk melaksanakan program-programnya, ia harus bekerja
melalui anak buahnya, baik roh jahat maupun manusia.
Ia mengatur armadanya
menurut struktur ketentaraan. Seperti dicatat pada awal buku ini, setan
ditugaskan untuk mempengaruhi para pemimpin Persia (Daniel 10 : 12-13 ).
Istilah pemerintah-pemerintah,
penguasa-penguasa, penghulu-penghulu dunia yang gelapini, roh-roh jahat di
udara ( Efesus 6 : 12 ) mengandung arti kepangkatan dalam tentaranya.
Melalui mereka ia mengumpulkan keterangan danmelaksanakan kehendaknya. Seperti
seorang jenderal ahli yang dapat memaksakan kendali tingkat tinggi atas
tentaranya dan melalui bala tentaranya melaksanakan program atas daerah yang
amat luas. Iblis dapat memerintah kerajaan kegelapan di seluruh dunia.
Iblis juga menggunakan
manusia. Meskipun ia hanya dapat berada di satu tempat pada suatu waktu dan
tidak dapat bekerja sendiri di setiap hati manusia, ia mempengaruhi sekian
banyak orang melalui pengikut-pengikutnya dan melalui suatu pola pikir yang
disebut Alkitab sebagai “dunia.” Yohanes menulis :
Janganlah
kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi
dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam diri orang itu. Sebab semua yang
ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan
hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. ( I Yohanes 2 : 15-16
)
“Dunia” dalam konteks
ini adalah suatu pola pikir yang menguasai hidup manusia. Karakteristik pola
pikir ini berbeda dari satu budaya ke budaya lainnya, tetapi
perbedaan-perbedaannya relatif tak penting. Meskipun demikian, hal yang tetap
sama adalah penekanan pada sesuatu yang temporal daripada yang abadi. Ia
mempengaruhi orang banyak saat mereka memikirkan kehidupan mereka.
Ia juga menggunakan
sifat berdosa manusia. Paulus menyatakan bahwa sebelum kita datang kepada
kristus kita “sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan
dosa-dosamu...mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan
engkasa...ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging.” ( Efesus 2 : 1-3 ).
Jika orang dengan senang hati memilih si jahat,mereka menjadi “anak-anak iblis”
( Yohanes 8 : 44 ; Kisah Para Rasul 13 : 10 ; I
Yohanes 3 : 10 ). Sejumlah besar orang ini sadar atau tidak telah
memotong setan dalam peranannya sebagai “penguasa dunia ini.”
Kekuasaan Iblis atas
manusia, meskipun dibatasi atas izin Allah, cukup menakutkan.Ia dan roh-roh
jahat dapat dilihat bentuknya ( Matius 4, Lukas 4 ); menyebabkan kematian (
Matius 12 : 12 ), lumpuh ( Kisah Para Rasul 6 : 7 ) dan ayan ( Lukas 9 : 39 );
menganjurkan untuk merusak diri sendiri dan berkelakuan yang aneh ( Lukas 8 :
27; Matius 17 : 15 ); memaksa binatang menghancurkan diri ( Matius 8 : 28-34 );
menciptakan ilusi ( Keluaran 7 : 11-12 ); dan menunjukkan tanda-tanda ajaib (
matius 24 : 24 ).
Roh-roh jahat memiliki
kuasa untuk secara langsung mempengaruhi kesehatan, suasana hati, imajinasi,
dan pikiran. Misalnya, amatlah menyedihkan mambaca bahwa “iblis masuk de dalam
Yudas” ( Lukas 22 :3 ) dan memimpinnya menyangkal Kristus dan akhirnya bunuh
diri. Dan alangkah menakutkan membaca tentang kondisi yang mengerikan dari dua
setan yang merasuki orang dalam Matius 8 : 28-29.
Kita tidak boleh melakukan
kesalahan dengan menganggap enteng kuasa setan atau emnyangkal kenyataan adanya
kerajaan iblis. Namun kita juga harus menghindari kesalahan yang menyebabkan
keputusasaan. Ia tidak dapat mertindak melampaui batas yang telah ditetapkan
Allah. Lagipula orang-orang Kristen yang tunduk kepada Allah dan melawan iblis
dapat membuatnya lari ( Yakobus 5 : 7 ).
Tuhan Yesus Memberkati
Bacaan Alkitab
:
II Korintus 4 : 4 Efesus 2 : 2
Yohanes 12 : 31 Lukas 11 : 14-23
Matius 13 : 38 II Korintus 11 : 15
Wahyu 2 : 9 I Yohanes 3 : 10
Daniel 10 :
12-13 Efesus 6 ; 12
I Yohanes 2 :
15-16 Efesus 2 : 1-3
Yohanes 8 : 44 Kisah Para Rasul 13 : 10
Yohanes 3 : 10 Matius 4
Lukas 4 Matius 12 : 22
Kisah Para
Rasul 8 : 7 Lukas 9 : 39
Lukas 8 : 27 Matius 17 : 15
Matius 8 : 28-34 Keluaran 7 : 11-12
Matius 24 : 24 Lukas 22 : 3
Matius 8 : 28-29
Sumber :
Seri Mutiara
Intan – Yayasan Gloria – 1998
Yogyakarta –
West Java
Indonesia
No comments:
Post a Comment