Translate This Blog Into Your Own Language

Google Search

Tuesday, August 21, 2018

Bagaimanakah Setan Berkuasa?




Iblis mengepalai sebuah kerajaan yang besar.Perjanjian baru menunjuknya sebagai “Ilah zaman ini” ( II Korintus 4 : 4 ), “penguasa kerajaan angkasa” ( Efesus 2 : 2 ) dan “penguasa dunia ini” (Yohanes 12 : 31 ). Yesus menyamankan setan dengan Beelzebul, penghulu setan (Lukas 11 : 14-23 ). Sebagai tambahan, manusia sebagai pengikutnya disebut “anak-anak si jahat” (Matius 13 : 38 ), “pelayan-pelayan iblis” (II Korintus 11 : 15 ), “jemaah iblis” (Wahyu 2 : 9 ), dan “anak-anak iblis” (I Yohanes 3 : 10 ). Setan menjalankan kekuasannya di Persia lewat yang disebut “pemimpin kerajaan Persia” (Daniel 10 : 12-13 ). 

Yudas menggambarkannya sebagai sesuatu yang kekuatan dan otoritasnya luar biasa sehingga penghulu malaikat “tidak berani menghakimi iblis itu dengan kata-kata hujatan.” Dalam Efesus 6 : 12 ia digambarkan sebagai penghulu tantara roh-roh jahat yang terorganisasi dengan baik.


Meskipun demikian, iblis tidaklah mahahadir, mahakuasa, atau mahatahu seperti Allah. Ia terbatas sebagai makhluk ciptaan. Untuk melaksanakan program-programnya, ia harus bekerja melalui anak buahnya, baik roh jahat maupun manusia.

Ia mengatur armadanya menurut struktur ketentaraan. Seperti dicatat pada awal buku ini, setan ditugaskan untuk mempengaruhi para pemimpin Persia (Daniel 10 : 12-13 ). Istilah pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa, penghulu-penghulu dunia yang gelapini, roh-roh jahat di udara ( Efesus 6 : 12 ) mengandung arti kepangkatan dalam tentaranya. Melalui mereka ia mengumpulkan keterangan danmelaksanakan kehendaknya. Seperti seorang jenderal ahli yang dapat memaksakan kendali tingkat tinggi atas tentaranya dan melalui bala tentaranya melaksanakan program atas daerah yang amat luas. Iblis dapat memerintah kerajaan kegelapan di seluruh dunia.


Iblis juga menggunakan manusia. Meskipun ia hanya dapat berada di satu tempat pada suatu waktu dan tidak dapat bekerja sendiri di setiap hati manusia, ia mempengaruhi sekian banyak orang melalui pengikut-pengikutnya dan melalui suatu pola pikir yang disebut Alkitab sebagai “dunia.” Yohanes menulis :
Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam diri orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. ( I Yohanes 2 : 15-16 )
“Dunia” dalam konteks ini adalah suatu pola pikir yang menguasai hidup manusia. Karakteristik pola pikir ini berbeda dari satu budaya ke budaya lainnya, tetapi perbedaan-perbedaannya relatif tak penting. Meskipun demikian, hal yang tetap sama adalah penekanan pada sesuatu yang temporal daripada yang abadi. Ia mempengaruhi orang banyak saat mereka memikirkan kehidupan mereka.

Ia juga menggunakan sifat berdosa manusia. Paulus menyatakan bahwa sebelum kita datang kepada kristus kita “sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu...mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan engkasa...ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging.” ( Efesus 2 : 1-3 ). Jika orang dengan senang hati memilih si jahat,mereka menjadi “anak-anak iblis” ( Yohanes 8 : 44 ; Kisah Para Rasul 13 : 10 ; I  Yohanes 3 : 10 ). Sejumlah besar orang ini sadar atau tidak telah memotong setan dalam peranannya sebagai “penguasa dunia ini.”

Kekuasaan Iblis atas manusia, meskipun dibatasi atas izin Allah, cukup menakutkan.Ia dan roh-roh jahat dapat dilihat bentuknya ( Matius 4, Lukas 4 ); menyebabkan kematian ( Matius 12 : 12 ), lumpuh ( Kisah Para Rasul 6 : 7 ) dan ayan ( Lukas 9 : 39 ); menganjurkan untuk merusak diri sendiri dan berkelakuan yang aneh ( Lukas 8 : 27; Matius 17 : 15 ); memaksa binatang menghancurkan diri ( Matius 8 : 28-34 ); menciptakan ilusi ( Keluaran 7 : 11-12 ); dan menunjukkan tanda-tanda ajaib ( matius 24 : 24 ).

Roh-roh jahat memiliki kuasa untuk secara langsung mempengaruhi kesehatan, suasana hati, imajinasi, dan pikiran. Misalnya, amatlah menyedihkan mambaca bahwa “iblis masuk de dalam Yudas” ( Lukas 22 :3 ) dan memimpinnya menyangkal Kristus dan akhirnya bunuh diri. Dan alangkah menakutkan membaca tentang kondisi yang mengerikan dari dua setan yang merasuki orang dalam Matius 8 : 28-29.

Kita tidak boleh melakukan kesalahan dengan menganggap enteng kuasa setan atau emnyangkal kenyataan adanya kerajaan iblis. Namun kita juga harus menghindari kesalahan yang menyebabkan keputusasaan. Ia tidak dapat mertindak melampaui batas yang telah ditetapkan Allah. Lagipula orang-orang Kristen yang tunduk kepada Allah dan melawan iblis dapat membuatnya lari ( Yakobus 5 : 7 ).

Tuhan Yesus Memberkati

Bacaan Alkitab :     
II Korintus 4 : 4             Efesus 2 : 2
Yohanes 12 : 31             Lukas 11 : 14-23
Matius 13 : 38               II Korintus 11 : 15
Wahyu 2 : 9                   I Yohanes 3 : 10
Daniel 10 : 12-13          Efesus 6 ; 12
I Yohanes 2 : 15-16       Efesus 2 : 1-3
Yohanes 8 : 44               Kisah Para Rasul 13 : 10
Yohanes 3 : 10               Matius 4
Lukas 4                          Matius 12 : 22
Kisah Para Rasul 8 : 7   Lukas 9 : 39
Lukas 8 : 27                   Matius 17 : 15
Matius 8 : 28-34            Keluaran 7 : 11-12
Matius 24 : 24                Lukas 22 : 3
Matius 8 : 28-29

Sumber :
Seri Mutiara Intan – Yayasan Gloria – 1998 
Yogyakarta – West Java
Indonesia


No comments:

Post a Comment