Translate This Blog Into Your Own Language

Google Search

Monday, June 10, 2019

Peperangan Rohani



Banyak umat kristiani yang mengetahui kalau Tuhan hadir di atas puji-pujian ( Mat 22 : 4 ). Ini memang benar, namun ada kebenaran lain yang jarang diketahui oleh mereka. Kebenaran itu adalah peperangan rohani sanggup menghadirkan Kerajaan Allah. Kiranya kebenaran ini dapat menambah wawasan rohani kita.

Lalu dimanakah perbedaan diantara keduanya? Puji-pujian menghadirkan sosok-Nya. Hanya ada manusia dan Tuhan yang terlibat di dalam puji-pujian. Dengan mulutnya, manusia mengekspresikan emosinya melalui kidung pengagungan. Sedangkan, peperangan rohani menghadirkan kerajaan-Nya, suatu kawasan adikodrati yang tidak hanya melibatkan Tuhan tetapi juga para malaikat-Nya. Saat peperangan rohani, manusia, Tuhan dan juga iblis ikut terlibat di dalamnya. Dengan mulutnya, manusia dapat mengusir iblis. Dengan kata lain, dengan mulut yang sama juga, manusia menggunakannya untuk mengagungkan Tuhan dan mengusir iblis. Secara jelas, dalam peperangan rohani, Kerajaan Allah dan Kerajaan Iblis saling berhadapan dan terjadi peperangan. Persamaannya adalah, Tuhan selalu hadir dan berperan baik dalam puji-pujian maupun dalam peperangan rohani.

Disaat terjadi peperangan rohani tersebut, mereka saling bahu membahu dan bekerja sama untuk mengalahkan musuhnya. Jika dalam satu kerajaan terjadi perpecahan atau perselisihan, selain dapat menghancurkan diri sendiri, juga akan menguntungkan pihak musuh sehingga mereka dapat memenangkan pertempuran. Hanya dengan sedikit tenaga saja, mereka dapat mengalahkan kerajaan yang sudah terpecah tersebut. Jadi, dalam peperangan rohani, prinsip kesatuan dan persatuan sangatlah penting dan dibutuhkan.

Namun sayangnya, prinsip ini tidak terjadi pada manusia. Dalam teks tersebut, ada perbedaan pendapat antara pendapat umum dan orang Farisi. Ketika Yesus menyembuhkan orang yang bisu dan tuli karena kerasukan setan, banyak orang yang takjub dan berkomentar bahwa Yesus agaknya Anak Daud.  Sementara orang Farisi berkomentar bahwa Yesus mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan. Saat itu juga, Yesus menyanggah dan meluruskan pendapat yang keliru dari orang Farisi tersebut. Dengan kata lain, jika tak ada sanggahan dari pendapat orang banyak itu, sesungguhnya Yesus sedang memberi apresiasi terhadap pendapat mereka. 

Dari sini, hikmat yang dapat diambil adalah prinsip kesatuan dan persatuan perlu ditegakkan di dalam melakukan peperangan rohani.

Tuhan Yesus Memberkati

Bacaan Alkitab :
Mat 22 : 4

Sumber :

No comments:

Post a Comment