Translate This Blog Into Your Own Language

Google Search

Tuesday, June 18, 2019

Naomi


Seorang bijak pernah berkata, “Jangan terlalu cepat menilai apakah sesuatu itu adalah kutuk atau berkat bagi kita”. Kisah seorang wanita yang bernama Naomi mengingatkan kita akan hal tersebut.


Nama Naomi berarti “kegembiraan saya”. Namun, ketika hal-hal buruk menimpanya, Naomi ingin mengganti namanya untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang ia alami. Setelah suami dan putra-putranya meninggal, Naomi menyimpulkan, “Tangan Tuhan teracung terhadapku!” ( Rut 1:13 ). Ketika orang-orang menyapanya, ia berkata, “Janganlah panggil aku Naomi, panggil aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku” ( Rut 1:20 ).

Naomi tidak menilai keadaannya berdasarkan aktifitasnya sebagai pengikut dan satu-satunya Allah yang sejati dan yang telah menyatakan kasih yang tak kunjung padam kepada bangsa-Nya. Ia justru melakukan hal yang cenderung dilakukan oleh sebagian besar dari kita. Ia menilai Allah berdasarkan keadaan yang ia alami. Dan ia salah menilai. Tangan Tuhan tidak teracung padanya. Kenyataannya, Naomi justru mendapat harta Allah yang belum ia temukan. Meskipun Naomi kehilangan suami dan kedua putranya, ia diberi sesuatu yang sama sekali tak diduganya yaitu seorang menantu perempuan yang setia dan seorang cucu yang akan menurunkan Juru Selamat.

Dari kisah hidup dan pengajaran Naomi, kita dapat melihat bahwa kadang-kadang hal terburuk yang menimpa kita dapat menjadi pintu bagi Allah untuk memberikan hal yang terbaik dalam hidup kita.

Tuhan Yesus Memberkati

Bacaan Alkitab :
Rut 1:13               Rut 1:20               Rut 4:13-22          
        
Sumber :
Buku Renungan Harian – Edisi Mei 2016

No comments:

Post a Comment