Ibrani 10 : 24-25 : Dan marilah
saling mempertahatikan supaya kita mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan
baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti
dibiasakan oleh beberapa orang tetapi marilah kita saling menasihati dan
semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Pada
suatu hari Yesus turun dari bukit, orang banyak berbondong-bondong mengikuti
Dia, kemudian datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya lalu sujud
menyembah Dia dan berkata “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat menahirkan aku “.
Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya menjamah orang itu dan berkata : “Aku mau
jadikan engkau tahir”. Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya.
Dengan
kondisi yang sedang letih, sibuk dan banyak pekerjaan datang, seseorang minta
untuk dilayani. Yesus masih tetap mau melayani orang sakit kusta itu. Dia tetap
mengasihi jiwa-jiwa yang meminta pertolongan. Yesus tidak egois dengan keadaan
diri-Nya melainkan memberi diri untuk menjawab kebutuhan orang yang memerlukan
perhatian-Nya.
Hari-hari
ini mungkin keadaan saudara orang yang super sibuk dimana tuntutan pekerjaan
atau studi, target dunia kerja, tugas-tugas sekolah dan kampus, kebutuhan hidup
yang harus dipenuhi, keluarga yang harus diperhatikan, ditambah lagi dengan
pelayanan ( persekutuan, PA, persiapan untuk ibadah raya, rapat evaluasi, dll )
yang tidak sedikit meminta waktu dan ini dilakukan setiap hari atau setiap
minggu, yang membawa seseorang menjadi tidak bisa menambah waktu lagi ketika
ada jiwa baru yang meminta pertolongn kepada kita, ada jemaat yang minta untuk
dikunjungi, ada jemaat baru di ibadah untuk di follow up bahkan mungkin
penginjilan sudah lama tidak dilakukan.
Jemaat
Tuhan, kita mau belajar dari kehidupan Yesus Kristus yang tetap mau memberi
diri untuk memperhatikan orang yang sedang dalam keadaan terdesak membutuhkan
pertolongan-Nya. Dia masih mau meluangkan waktu-Nya untuk melayani orang sakit.
Dalam kepadatan kegiatan kita, masih adakah waktu untuk memperhatikan orang
lain, mau mendengar keluh kesah seseorang bahkan dengan sabar mendengarkan
perkataan-perkataan yang kadang memancing kemarahan?
Dalam
gerja, kita tidak bisa seperti Kain, ketika ditanya Tuhan mana adikmu, Habel
menjawabnya : “ Aku tidak tahu apakah aku penjaga adikku? “. Sebagai satu
keluarga seharusnya kita saling menjaga dan saling memperhatikan saudara kita,
jangan dibiarkan kalau ada yang sedang mengalami kesulitan dan penderitaan.
Marilah
kita saling memperhatikan satu sama lain, mau memberikan waktu dan peduli
terhadap saudara kita yang lain yang sedang membutuhkan perhatian, nasehat, dan
arahan kita. Ini merupakan sebuah kesempatan untuk mengembangkan kasih karunia
yang Tuhan berikan kepada kita.
Tuhan
Yesus Memberkati
Bacaan Alkitab :
Ibrani
10 : 24-25
Sumber :
Buletin
Taat
Gereja
Kristen Kemah Daud
Bandung
Pusat
No comments:
Post a Comment