Translate This Blog Into Your Own Language

Google Search

Sunday, June 2, 2019

Buah Ketaatan




Ketika kekeringan merupakan hukuman dari Tuhan melanda tanah Israel, bayangan akan kematian nampak dimana-mana. Bahkan sungai Kerit yang sebelumnya digunakan sebagai tempat perlindungan Elia pun menjadi kering. Dari situ dapat dibayangkan betapa dshsyatnya kekeringan tersebut. Namun semuanya itu tidak membuat rasa kasih menghilang dari hati seorang janda yang ditemui Elia di pintu gerbang kota Sarfat. Meski tengah kelaparan dan terancam kematian, ia tetap memberikan apa yang diminta Elia dari padanya. Itulah awal dari pertolongan Tuhan yang membuatnya mampu bertahan melalui masa kekeringan yang berat.

Kita mungkin akan bertanya-tanya, siapakah janda tersebut sehingga Tuhan mengindahkannya? Alkitab memang tidak menjelaskan jati diri janda tersebut, tetapi bahwa Tuhan telah memerintahkannya memberi makan Elia dan ia melakukannya, itu menunjukkan bahwa janda tersebut adalah orang yang hidup benar di hadapan Tuhan. “Tuhan tidak membiarkan orang benar menderita kelaparan”...( Amsal 10 : 3 ). 

Dari kehidupan si janda Sarfat, kita diingatkan dua hal penting. Pertama, hidup benar di hadapan Tuhan tidak membuat kita kebal dari masalah kehidupan. Namun demikian, berbahagialah kita karena penyertaan dan pembelaan Tuhan ada bersama dengan kita. Inilah yang membedakan kita dengan orang-orang yang tidak mengenal Tuhan. Kedua, tetaplah percaya kepada Tuhan meski tengah ada dalam kesukaran. Inilah sikap yang paling bijaksana sekaligus paling sukar untuk dilakukan. Akan tetapi, berbahagialah orang yang mau melakukannya, karena ia akan melihat pertolongan Tuhan nyata atas hidupnya. “Sesungguhnya tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-NYA tidak kurang untuk mendengar” ( Yes 59 : 1 ). 

Itulah yang dilakukan sang janda, ia menaati perintah Tuhan memberi makan Elia makanan dan akhirnya mengalami mukjizat yang menyelamatkan hidupnya.

Tuhan Jesus Memberkati

Bacaan Alkitab :
Amsal 10 : 3
Yes 59 : 1

Sumber :
Buku Renungan Malam – Penerbit ANDI - Yogyakarta

No comments:

Post a Comment