Karienya
sebagai pengarang berlangsung selama tiga puluh tahun, yakni dari pertengahan
tahun 1960-an sampai pertengahan tahun 1990-an. Ia menulis 12 buku dan menerima
16 penghargaan Doktor Honoris Causa. Namun, tiga bulan sebelum meninggak karena
kanker pada tahun 1996, seorang yang terkenal humoris, Erma Bombeck, berkata
kepada seorang pewawancara dari TV ABC bahwa berapapun jumlah artikel yang
ditulisnya, warisan terbaiknya adalah
ketiga anaknya. “Apabila saya tidak dapat membesarkan mereka dengan baik, “katanya,
“maka setiap hal yang saya lakukan tidaklah penting.”
Bombeck
memiliki kekayaan dan kemasyuran serta digemari oleh jutaan pembacanya. Akan
tetapi, ia sadar bahwa prioritas
utamanya ialah merawat anak-anaknya.
Meskipun
tidak ada orangtua yang dapat menjamin bahwa anaknya akan menjadi penduduk
teladan yang beriman, sebagai orantua kita harus berusahan memiliki sikap
seperti Erma. Motivasi kita ialah
memenuhi kebutuhan jiwa, raga, dan emosi anak-anak kita. Merkalah warisan kita.
Ini
berarti kita harus memperkenalkan mereka
kepada Sang Juru Selamat, menyediakan bimbingan rohani ( Mazmur 34:12-15 ),
berdoa bagi mereka, dan mendorong mereka
untuk menemukan para pembimbing bijak yang dapat menolong mereka dalam
menjalani hidup kristiani yang saleh.
Ya,
ini merupakan sebuah perjuangan yang berat. Kerap kali bahkan sangat menyita
banyak waktu dan menuntut banyak pengorbanan.Namun, nilai seorang anak jauh melebihi semuanya.
Tuhan
Yesus Memberkati
Bacaan Alkitab :
Mazmur
34:12-15
Sumber :
Buku
Renungan Harian – Edisi Mei 2016
No comments:
Post a Comment