Darimana
datangnya cinta? Dari mata turun ke hati. Memang benar, tetapi tidak sepenuhnya
benar, karena orang butapun bisa jatuh cinta. Mungkin bisa dijawab dengan
lengkap, dari mata dan dari hati.
Pasangan
mempelai pria dan wanita dalam Kitab Kidung Agung melukiskan kesimpulan
tetntang cinta mereka. Beberapa karakteristik dari cinta adalah : Cinta kuat
seperti maut, tidak bisa dimatikan oleh waktu dan bencana dan tidak bisa dibeli
dengan harga berapapun karena cinta adalah pemberian yang bersifat sukarela.
Cinta tak ternilai harganya sekalipun raja yang kaya raya tak akan mampu untuk
membelinya. Cinta harus diterima sebagai pemberian dari Tuhan dan kemudian
dibagikan sesuai pimpinan dan pemeliharaan-Nya. Terimalah cinta dari pasangan
hidupmu sebagai karunia dari Tuhan, yang akan membangkitkan gairah cintamu
hingga engkau bisa memancarkan kasih yang sempurna yang berasal dari Tuhan
sendiri.
Darimana
datangnya cinta? Kidung Agung melukiskan “Nyala api cinta seperti nyala api
dari Tuhan”. Jangan pernah bermain-main dengan cinta karena sama dengan
bermain-main dengan api. Ketika cinta bersemi, cinta harus melihat pimpinan
Tuhan dan cinta harus dijaga agar tidak membunuh dirimu. Cinta jangan sampai membutakan
hatimu, sehingga pada saat putus cinta engkau akan membabi buta.
Taburkan
cinta pada hati yang tulus maka engkau akan menuai cinta yang murni dan
sempurna, cinta yang bersumber dari Tuhan, pemilik api cinta yang kekal abadi
tak terpadamkan.
Oleh
karena itu saudaraku, belajarlah untuk mencintai semua orang dengan tulus, maka
api cintamu akan menyalakan dan menggairahkan hati seseorang untuk belajar
mencintai juga. Berdoalah untuk mereka yang sedang mencari pasangan hidup, agar
mereka memulai menabur cinta yang tulus untuk sesama manusia. Cintailah
sesamamu manusia, maka akan muncul seorang manusia yang akan mencintaimu dengan
tulus.
Tuhan
Yesus Memberkati
Bacaan Alkitab :
Kidung
Agung 8 : 6-7
No comments:
Post a Comment