Zaman
sekarang tidak ada lagi konsep isteri harus memanggil suami dengan sebutan
“Tuan / Lord”. Sara memanggil Abraham dengan sebutan Tuan ( Kejadian 18 : 12 )
sebagai ekspresi “ketaatan / tunduk” terhadap suami. Perjanjian baru mencatat
dua hal tentang teladan Sara, yaitu iman ( Ibrani 11 : 11 ) dan ketaatan pada
suami ( 1 Petrus 3 : 6 ). Hal itu yang membuat rencana terbaik Tuhan digenapi
baginya, yaitu menjadi “Ibu” dari bangsa-bangsa.
Sara
bukanlah seorang wanita yang lemah, bodoh, tidak mandiri dan harus bergantung
sepenuhnya pada suami. Orang tuanya memberi nama “Sarai” yang artinya “Puteri /
Princess”, Hal ini menggambarkan Sara adalah seorang wanita cantik, kecantikan
yang luar biasa terbukti. Di usianya yang 65 taun, kecantikan Sara masih dapat
memikat pria, bukan hanya di mata suami tetapi juga di mata orang mesir, para
pegawai istana dan bahkan Raja Firaun ( Kejadian 12 : 12-16 ). Sara juga tumbuh
dalam lingkup budaya yang baik dan mendapat pendidikan yang baik. Allah merubah
namanya menjadi Sarai, jadi konotasi “Puteri / Princess” tetap ada dan ditambah
dengan arti “Ibu dari bangsa-bangsa”.
Sara
adalah wanita yang memiliki kecantikan bak puteri, intelektual yang setara
dengan pria dan kemampuan untuk hidup mandiri. Sara memiliki potensi untuk
menjadi isteri yang mendominasi suami. Dia bisa mengambil alih atau menyabotase
rencana Tuhan bagi suaminya. Namun Sara tidak melakukannya. Ketika Sara
menikah, Sara mengambi keputusan bahwa misi hidupnya adalah untuk menolong
suaminya memenuhi janji Tuhan bagi keluarganya.
Iman
kepada Tuhan disertai dengan tunduk terhadap suami menjadi kunci keberhasilan
Sara sehingga menjadi Ibu bagi bangsa-bangsa. Isteri yang tunduk pada dasarnya
adalah isteri yang beriman bahwa Tuhan sedang bekerja melalui suaminya untuk
menggenapi yang terbaik buat keluarganya. Iman Sara terhadap Tuhan dibuahkan
dalam ketaatan kepada Abraham. Sara percaya, bahwa suami adalah kepala
keluarga, di atas suami haruslah Allah dan bukan isteri. Itulah sebabnya Sara
memanggil Abraham “Tuan”, bukan karena Abraham suami yang sempurna, tetapi
karena Sara memiliki iman kepada janji Tuhan yang diberikan kepada Abraham
sebagai seorang Kepala Keluarga. Tunduk kepada suami dengan mata iman
menunjukkan bahwa dia sedang tunduk kepada Allah.
Jika
saudara ingin menjadi suami yang menjadi Tuan bagi isterimu, maka jadikanlah
Tuhan sebagai kepalamu. Jika saudara ingin menjadi isteri yang bisa tunduk
kepada suamimu, maka jadikanlah Tuhan sebagai kepalamu, sebab Dialah kepala
dari segala ciptaan dan kita semua adalah bagian dari anggota tubuhnya. Mulai
sekarang praktekkanlah kehidupan yang saling menghormati dan menghargai antar
sesama anggota keluarga saudara. Ingatlah bahwa buah dari perebutan dominasi
antara suami dan isteri adalah “Perceraian”.
Tuhan
Yesus Memberkati
Bacaaan Alkitab :
Kejadian
18 : 12
Ibrani
11 : 11
1
Petrus 3 : 6
Kejadian
12 : 12-16
No comments:
Post a Comment