Translate This Blog Into Your Own Language

Google Search

Tuesday, May 21, 2019

Diledakkan Untuk Berubah



Ketika seorang redaktur sebuah surat kabar mendengar bahwa seorang yang bernama Alfred Nobel meninggal dunia, maka ia menyangka almarhum adalah Nobel si penemu dinamit. Karena itu sang redaktur menerbitkan obitruari yang berjudul “Nobel si pedagang kematian”.

Ketika Nobel si penemu dinamit membaca berita tentang kematiannya sendiri, ia bereaksi seperti seorang buta yang tiba-tiba dapat melihat kembali. Maka, sejak hari itu Nobel mulai mencurahkan dirinya untuk perkara-perkara kemanusiaan, terutama untuk perdamaian.

Saulus dari Tansus mengalami perubahan yang jauh lebih drastis daripada Nobel. Dalam perjalanannya ke Damsyik untuk menangkap dan membantai para pengikut Yesus, Saulus bertemu dengan Tuhan sendiri. Setelah buta secara rohani selama beberapa waktu, oleh karena pertemuan itu Saulus menyerahkan sisa hidupnya untuk melayani Tuhan yang dulu dikejar-kejarnya. Musuh Yesus itu akhirnya menjadi seorang rasul yang berbakti kepada-Nya ( Kisah Para Rasul 9 : 15 – 16 ).

Pengalaman kita sendiri mungkin tidak bergitu menggemparkan. Namun kita harus bertanya kepada diri kita sendiri apakah kita sudah berjumpa dengan Sang Juru Selamat, yaitu Dia yang telah mengubah arah hidup kita?

Apakah anda belum mengalaminya? Bukalah Yohanes 3 dan bacalah perkataan Yesus mengenai kelahiran kembali. Lalu, dengan doa yang sederhana yang berisi penyesalan dosa, bukalah hati anda kepada-Nya. Komitmen yang jujur kepada Tuhan akan membawa anda untuk memasuki hubungan yang baru dengan Dia, hubungan yang abadi. Ingatlah bahwa keselamatan tidak hanya sekedar memutus kebiasaan buruk saja, tetapi juga dalam membentuk karakter yang baik.

Tuhan Yesus Memberkati

Bacaan Alkitab :
Kisah Para Rasul 9 : 15 – 16
Yohanes 3

Sumber :
Buku Renungan Harian edisi bulan Mei 2016

No comments:

Post a Comment